Sebelum masuk pada pembahasan ekonomi Indonesia di tahun 1998-2000an, kita simak dulu pandangan dari Harvard Study yang telah ditranslatekan ke dalam bahasa Indonesia. Tapi sebelumnya saya minta maaf karena data-data yang lengkap tidak bisa saya posting karena keterbatasan sarana dan prasarana serta data yang saya dapatkan dalam bentuk hardcopy, jadi sekali lagi saya mohon maaf.
sebelum masuk ke zaman kemerdekaan inilah sejarah pereoknomian Indonesia di zaman kerajaan,
Setelah kemerdekaan dicapai maka perekonomian bangsa Indonesia berada sepenuhnya di tangan bangsa Indonesia, diawali dengan pemerintahan Soekarno.
-->Sukarno berusaha untuk mengurangi dominasi perusahaan-perusahaan Belanda yang menguasai sampai 25% dari total GDP Indonesia, dan dalam skala yang lebih kecil dominasi perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat etnis Cina. Perjanjian Ekonomi dan Perdagangan antara pemerintah
Rezim Soeharto
Yang lebih kita soroti adalah saat tahun 1998,
Di tahun 1997, Krisis ekonomi di Asia dimulai dari negara Thailand, disaat Bank Sentral Thailand harus melakukan mekanisme floating pada mata uangnya, dikarenakan tekanan kuat pasar. Negara-negara di kawasan Asia dalam tahun-tahun tersebut telah merasakan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dan pemasukan modal luar negeri yang sangat berlimpah. Akan tetapi, sejak sebelum 1997, para investor telah mulai berhati-hati akan performa dan kemampuan negara-negara tersebut dalam mengatur aliran utang luar negeri mereka. Para pialang saham mulai bertaruh akan terjadinya devaluasi.
Mata uang rupiah diperdagangkan dibawah sistem floating yang telah diatur sebelumnya, akan tetapi semuanya mengalami kegagalan. Mata uang rupiah jatuh tajam dari spekulasi yang ada. 14 Agustus 1997, Rupiah dan BEJ mencatatkan sejarah buruk titik terendah rupiah. Moody meletakkan posisi Indonesia dalam hutang jangka panjangnya pada status berbahaya. GDP bersih menurun hingga lebih dari 13%, lebih rendah dibandingkan negara-negara asia lain.
Bersamaan dengan inflasi yang mencapai angka 70%, terjadi kerusuhan besar di Jakarta yang menewaskan sekitar 500 orang. Januari 1998, rupiah jatuh bebas menjadikan Rp 17.700 per $1, devaluasi 700% hanya dalam jangka waktu 6 bulan.
5 november 1997, IMF mengabulkan dana pinjaman darurat sebesar $10 milyar. Hal ini justru memperparah krisis dikarenakan secara teknis, perusahaan-perusahaan dinyatakan tidak mampu karena obligasi mereka yang didominasi oleh dollar melampaui aset yang mereka miliki. Kegagalan pemerintah menangani beberapa bank juga semakin menurunkan kepercayaan pasar.
Untuk lebih lengkap silakan download melalui download link di bawah,
Salam Clicker !!!
Download HARVARD (Indonesia : Menarik Investasi Luar Negeri) klik HARVARD
Download pembahasannya berdasarkan kelompok kami klik INDONESIA
Download pembahasannya berdasarkan kelompok kami klik INDONESIA
By : Galih T.Y.
0 komentar :
Post a Comment