Emotional Music (emo)

Sekian lama aku menunggu untuk menulis blog, datanglah ... (bukan lirik lagu menunggu:) lirik lagu ini ga nyambung dengan judul diatas yaitu emo, penulis penasaran dengan aliran music emo terlebih lagi kemarin dijejaring sosial salah seorang teman menyebutkan bahwa emo adalah musiknya orang homo (no offense), maksudnya bercandaan atau apa penulis tidak tahu. Terlepas dari itu semua mari kita cari tahu apa itu emo.

Menurut id.wikipedia.orgEmo (pengucapan /ˈiːmoʊ/, singkatan untuk emotional music[1]) adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik yang ekspresif dan berisi pengakuan. Lebih lanjut, Pada pertengahan 1980-an terdapat subbudaya hardcore punk di Washington, D.C.. Musik mereka disebut emotional hardcore atau emocore, perintisnya adalah Rites of Spring dan Embrace.[2] Punk gaya baru yang dipelopori Rites of Spring juga disebut emotive hardcore.[3] Sejalan dengan ditirunya gaya bermusik ini oleh grup-grup punk kontemporer Amerika, terjadi pergeseran dan perubahan bunyi musik dan arti, tercampur dengan pop punk dan indie rock, dan berpuncak pada awal tahun 1990-an dengan musik oleh Jawbreaker dan Sunny Day Real Estate. Pada pertengahan 1990-an grup-grup musik emo mulai bermunculan dari Amerika Serikat Tengah Barat dan Amerika Serikat Tengah, dan sejumlah label independen mulai menjadi spesialis emo. Emo mulai populer sebagai genre musik pada awal 2000-an mengikuti kesuksesan Jimmy Eat World dan Dashboard Confessional yang laris rekamannya hingga mendapat piringan platina, dan munculnya subgenre baru dari emo berupa screamo yang lebih agresif. Istilah emo dipakai oleh kritikus musik dan wartawan untuk menyebut musik yang dibawakan berbagai artis, termasuk Fall Out Boy dan My Chemical Romance, serta grup-grup yang unik seperti Coheed and Cambria dan Panic at the Disco.


Aliran musik ini mulai digandrungi oleh anak muda zaman sekarang, dengan penampilan yang sangat expresif dan warna musik yang baru. Sebagai contoh band sekelas MCR dan Panic at the Disco, penampilan mereka lain dari pada dengan band-band masa kini, rambut ala mowak-mawik (kaya harajuku kali yah:), make-up putih dan tebel, pakaian asal tempel kadang elegan kadang lebih feminim atau campuran keduanya, kalau dilihat dari musiknya penulis angkat 2 jempol deh, keren beutdh (alay dikit), salah satu kesukaan penulis. Warna suara vokalisnya itu loh, unik banget, kaya susah ngomong tapi bagus he...

Emo dan homo, ada apa ini?, sepertinya cuma pencitraan yang membuat pendapat demikian muncul, penampilan mereka lebih feminim (sedikit ato banyak ya) bawahan rok dan make-up tebel bukan hal yang aneh lagi buat aliran mereka, ditambah rambutnya yang panjang, dah kaya cwe deh. Penulis kadang susah membedakan mana yang cowo dan mana yang cewe. Penolakan terhadap aliran musik ini dapat dilihat dibeberapa jejaring sosial, mereka menolak aliran musik ini karena merusak gaya anak muda yang menjurus ke dalam homo. Penulis cenderung berpendapat bahwa aliran musik mereka yang memang seperti itu, cara berpenampilan yang agak feminim bukan berarti mereka homo, positive thinking saja, aliran emo menambah menarik dunia musik.


salam clicker...






Share on Google Plus

About pustakaclicker

Pustakaclicker adalah web berbagi ilmu terutama perpajakan serta segala macam tutorial. Semua yang saya tulis adalah pendapat pribadi saya jika tidak disertai sumber dan tidak ada hubungannya dengan institusi.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar :

achi said...

I love emo
nothing related between their genre and their personality,,
their music skill good too,,
>.<)d

pustakaclicker said...

i love too :)
homo=no, emo=yes!