Penyusutan (Depresiasi)



• Penyusutan merupakan alokasi sistematis dalam laporan laba rugi jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Mulai disusutkan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi: Cost dari aktiva tetap yang bersangkutan, Umur ekonomis dari aktiva yang bersangakutan, Nilai residu, dan Pola penggunaan aktiva
• Jumlah yang dapat disusutkan adalah biaya perolehan suatu aset, atau jumlah lain yang menjadi
pengganti biaya perolehan, dikurangi nilai residunya.
• Berdasarkan IFRS, perubahan atas nilai residu, masa manfaat, dan metode depresiasi diperlakukan sebagai perubahan estimasi, sehingga hanya mempengaruhi jumlah penyusutan pada periode berjalan dan masa yang akan datang (tahun-tahun sebelumnya tidak perlu direvisi). Sedangkan berdasarkan FASB, maka perubahan metode depresiasi, masa manfaat, dan. nilai residu akan menyebabkan penghitungam
• Perhitungan depresiasi dengan metode straight line method, double declining method, sum of the year digit, dan unit of production tidak berubah dengan metode FASB.
Contoh untuk IFRS:
Aset dengan cost $100,000, masa manfaat 5 tahun, residual value $10,000. Pada tahun ketiga residual value diubah menjadi $20,000. Metode penyusutan garis lurus.
Depreciation expense pada tahun pertama dan kedua = ($100,000 - $10,000) : 5 tahun = $18,000 per tahun
Depreciation expense pada tahun ketiga dan seterusnya : (Book Value - RV baru) : sisa masa manfaat = [($100,000 - $36,000) - $20,000] : 3 tahun = $14,667 per tahun
Th        Depr. Expense I
1              18,000
2              18,000
3              14,667
4              14,667
5              14,667
RV                     20,000


Sumber: Modul Siap UKS PSAK STAN 2011

salam clicker...



Share on Google Plus

About pustakaclicker

Pustakaclicker adalah web berbagi ilmu terutama perpajakan serta segala macam tutorial. Semua yang saya tulis adalah pendapat pribadi saya jika tidak disertai sumber dan tidak ada hubungannya dengan institusi.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :