Cina: Menghadapi Abad ke-21

Malam minggu pertama dikosan nich !, jadi kangen pengen posting, aku coba posting artikel tentang Negara Cina dari segi ekonomi yach, sejujurnya masalah ini tuh adalah tugas paperku saat semester 3 tapi ga pa-pa yach. postingan ini akan berlanjut sampai ke Negara Indonesia tercinta dan kita dapat melihat perbandingan antara kedua negara tersebut yang tentunya dalam aspek ekonomi.

Kita lihat sejarah ekonomi Cina dulu, mulai serius nich !!!
--> 
Republik Rakyat Cina mencirikan ekonominya sebagai sosialisme. Sejak akhir 1978, kepemimpinan Cina telah memperbaharui sistem ekonominya dari ekonomi terencana atau terpusat menjadi ekonomi yang berorientasi pasar tapi masih dalam kerangka kerja politik yang kaku dari Partai Komunis. Kegiatan perdagangan asing dan investasi ditingkatkan. Pengawasan harga juga telah dilonggarkan. Ini mengakibatkan Cina daratan berubah dari ekonomi terpimpin menjadi ekonomi campuran. Pemerintah juga menekankan peningkatan pendapatan pribadi dan konsumsi dan memperkenalkan sistem manajemen baru untuk meningkatkan produktivitas. Hasilnya adalah PDB yang berlipat empat sejak 1978. Pada 1999 dengan jumlah populasi 1,25 milyar orang dan PDB hanya $3.800 per kapita, Cina menempati peringkat keenam terbesar di dunia dari segi nilai tukar dan ketiga terbesar di dunia setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam daya beli. Pendapatan tahunan rata-rata pekerja Cina adalah $1.300. Perkembangan ekonomi Cina diyakini sebagai salah satu yang tercepat di dunia, sekitar 7-8% per tahun menurut statistik pemerintah Cina. Ini menjadikan Cina sebagai fokus utama dunia pada masa kini dengan hampir semua negara, termasuk negara Barat yang mengkritik Cina, ingin sekali menjalin hubungan perdagangan dengannya. 

Masalah-masalah yang dihadapi !
-->
1.        Pengangguran
Hal ini disebabkan tingkat kelahiran rakyat Cina merupakan terbesar di Asia dengan tingkat 69 pada tahun 1997 berdasarkan indikator populasi pengembangan dunia, dan juga memiliki jumlah angkatan kerja yang paling besar diantara negara Asia, yaitu pada tingkat 709 yang kesemuanya merupakan tenaga kerja yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

-->
2.       Keluarnya Cina dari WTO
Keluarnya Cina dari WTO mengakibatkan jatuhnya perekonomian di Cina sehingga akses perdagangan Cina tidak dapat berjalan dengan mudah ke arah yang baik, tetapi Cina tidak begitu saja membiarkan negaranya berlarut-larut dalam krisis, maka dari itu pemerintahan Cina membuat suatu kebijakan yang dapat meningkatkan keterpurukan perekonomiannya kembali ke arah yang positif

 
-->

3.        Kebangkrutan di sektor keuangan
Memburuknya sektor keuangan terjadi karena tingkat penerimaan negara atas kebijakan fiskal yang diberlakukan tidaklah seimbang dengan pengeluaran dari negara Cina, hal ini mengakibatkan pendapatan nasinal bruto (GDP) akan menurun, walaupun tingkat ekspor negara Cina mengalami kenaikan yang drastis, hal ini tidak akan mengubah tinkat perekonomian negara Cina berada di kondisi resesi
 
-->




4.        Ketegangan antara pemerintah provinsi pusat dan pemerintah provinsi daerah
Pergerakan menuju sentralisasi fiskal kembali membantu untuk menstabilkan situasi fiskal pemerintah pusat, tapi ketegangan masih tetap ada, kesenjangan pendapatan antara provinsi pesisir dan daerah pedalaman berlanjut untuk tumbuh, dan usaha pemerintah pusat untuk memindahkan sumber daya ke daerah yang lebih miskin tidak disetujui oleh provinsi yang memiliki sumber daya yang lebih kaya.
 
-->

5.        Resesi dan inflasi (stagflasi)
Resesi adalah kondisi ketika GDP menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi) atau kebalikannya inflasi dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi.

 
Mungkin secara ringkas ekonomi Cina dapat digambarkan seperti itu, ingat ini Cina saat belum menjadi Negara besar seperti sekarang ini, yaitu tepatnya Cina pada sekitar tahun 1995an. Kalau kita lihat Cina sekarang tentu sudah jauh dan jauh lebih baik, sudah menjelma menjadi raksasa didunia, dari sinilah seharusnya kita belajar tentang kemajuan Cina demi Indonesia lebih baik.
Untuk lebih lengkap silakan download paper Cina dibawah ini,
Salam Clicker !!!


Download paper Cina klik Makro China

  






Share on Google Plus

About pustakaclicker

Pustakaclicker adalah web berbagi ilmu terutama perpajakan serta segala macam tutorial. Semua yang saya tulis adalah pendapat pribadi saya jika tidak disertai sumber dan tidak ada hubungannya dengan institusi.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :