Pada kasus ini, estimasi biaya di akhir kontrak mengindikasikan bahwa akan terjadi kerugian pada kontrak telah berakhir. Kerugian atas kontrak tersebut harus diakui pada tahun berjalan ketika kerugian itu teridentifikasi baik pada metode persentase penyelesaian, kontrak selesai, maupun cost recovery.
llustrasi kasus: Merujuk pada ilustrasi sebelumnya tentang akuntansi LTCC beserta tahapannya
Misalkan pada contoh sebelumnya diasumsikan pada tahun 1999 PT Punjul mengestimasi biaya untuk menyelesaikan kontrak sebesar 1.640,25, bukan 1.134 seperti pada contoh sebelumnya. Revisi estimasi tersebut akan tampak sebagal berikut:
1998 1999
Harga kontrak Estimasi Semula Estimasi Setelah Revisi
Estimasi total biaya 4500 4500
Estimasl total laba kotor 4000 4556,25*
Estimasi kerugian 500 (56,250)
*(2916 + 1640,25)
1. Metode Persentase Penyelesaian
Pendapatan yang diakui pada tahun 1999:
Harga kontrak 4500
Persentase selesai x64% (2916/ 4556,25)
Pendapatan yg diakui sampai tgl ini 2880
(-) pendapatan yg diakui sebelum tahun 1999 1125
Pendapatan yang diakul tahun 1999 1755
Total kerugian yang diakui tahun 1999:
Pembalikan laba kotor tahun 1998: 125
Estimasi total kerugian atas kontrak: 56,25
181,25
Cost of LTCC yang dibebankan tahun 1999: 1936,25
Jurnal yang harus dibuat pada tahun 1999 terkait kerugian ini adalah sebagai berikut:
Cost of LTCC 1936
CIP 181,25
Revenue on LTCC 1755
2. Metode Kontrak Selesai
Jurnal yang harus dibuat adalah terkait dengan pengakuan kerugian pada tahun tersebut:
Anticipated Loss 56,25CIP 56,25
3. Metode Cost Recovery
Jurnal yang harus dibuat pada tahun 1999 ada 2, yang pertama adalah terkait dengan pengakuan biaya dan yang kedua terkait dengan pengakuan kerugian:
Cost of LTCC 1916
Revenue on LTCC 1916
Anticipated Loss 56,25
CIP 56,25
*CIP=Contruction In Progress
Sumber: Modul Siap UKS PSAK STAN 2011
0 komentar :
Post a Comment